Tak sedikit orang yang ketika mendengar kata kimia langsung merasa ngeri dengan segala teori dan konsep-konsepnya. Namun tak jarang juga orang-orang menyukai salah satu cabang sains ini. Bahkan ilmu ini memang perlu dipelajari oleh semua orang karena keterkaitannya yang begitu erat dengan kehidupan sehari-hari.
Kalau dipikir-pikir, segala yang ada dimuka bumi ini mulai dari hal kecil hingga besar, dari konvensional hingga modern, dari yang biasa hingga luar biasa sekalipun, semuanya merupakan cakupan ilmu kimia. Lalu apa itu kimia? kimia itu simpelnya merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi. Materi sendiri adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Ya materi itu misalnya seperti barang-barang yang dapat kita indrai. Buku, pensil, kaca, kursi, meja, daun, ranting, tanah, bahkan diri kita sendiri merupakan materi. Materi tersusun atas partikel penyusun materi diantaranya atom, molekul, atau ion.
Pada dasarnya yang dipelajari dari kimia adalah tentang atom yang merupakan partikel penyusun materi karena atomlah yang menyusun segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Tubuh pun adalah kumpulan atom-atom. Kursi dan meja yang Anda duduki sebenarnya adalah kumpulan atom. Bahkan baju yang sedang Anda pakai, itu pun merupakan kumpulan atom.
Selain itu, ilmu kimia pun tak jauh dari yang namanya reaksi. Namun sayangnya image reaksi yang kebanyakan masyarakat awam pikirkan umumnya berkonotasi negatif. Bisa jadi karna pengaruh media yang seringkali memberitakan kasus-kasus yang diakibatkan oleh zat-zat kimia berbahaya. Mulai dari racun sianida yang merenggut mirna, makanan berformalin, baso boraks, susu melamin, bom nuklir, ledakan gas LPG, dan masih banyak lagi. Faktor lainnya mungkin dikarenakan pengetahuan kekimiaan sebagian masyarakat yang masih dipermukaan sehingga orang-orang menganggap bahwa kimia itu ilmu yang mempelajari zat-zat berbahaya. Actually, that’s not at all. Memang benar zat-zat yang berbahaya itu dipelajari di kimia tetapi sebenarnya zat-zat yang aman juga merupakan zat kimia. Contoh simpelnya nasi. Nasi adalah zat kimia yang kita makan sebagai suplai energi untuk aktivitas sehari-hari. Nah kok bisa ya dari sepiring nasi yang bagi orang indonesia keliatannya biasa-biasa aja tapi dengan hebatnya bisa diconvert jadi sesuatu yang membuat kita bisa jalan, lari, ngedip, nengok, ngupil, mikir, ngelamun, dan masih banyak lagi. Nah itu disebabkan karena ada reaksi yang terjadi pada nasi dalam tubuh kita. Nasi yang merupakan karbohidrat mengalami reaksi hidrolisis di dalam mulut dengan bantuan enzim amilase yang memecah karbohidrat kompleks menjadi karbohidrat yang lebih sederhana kemudian ketika di dalam lambung senyawa-senyawa karbohidrat yang sederhana itu akan dipecah lagi menjadi senyawa yang paling sederhana hingga selanjutnya diserap dalam usus untuk masuk siklus metabolisme karbohidrat yang mana simpelnya dia akan mengalami reaksi pembakaran bersama oksigen yang kita hirup dari udara menghasilkan gas karbon dioksida dan air. Bukan hanya itu, dari reaksi ini ternyata selain dihasilkan air dan karbon dioksida, dihasilkan juga ATP (adenosin triposfat) yang merupakan senyawa berenergi tinggi. Senyawa itulah yang membuat kita bisa bergerak dan melakukan aktivitas-aktivitas seharian guys. keren kan. Selain itu ada zat yang ga kalah keren lagi yaitu yang sering kita minum sehri-hari. Ya, Air. Air yang mungkin bagi kebanyakan orang juga biasa-biasa aja, apalagi ketika musim ujan gini, sebenarnya merupakan zat yang sangat luar biasa hebatnya. Bahkan banyak penelitian yang menyatakan bahwa untuk mengetahui ciri adanya kehidupan di suatu tempat adalah dengan melihat keberadaan air. Kalau manusia tidak memiliki apa pun untuk dimakan, maka air dapat menjadi suplai energi untuk bertahan hidup at least selama 7 hari. Dalam ilmu kimia pun ia menjadi pemeran utama dalam berbagai reaksi kimia. Karna kebanyakan reaksi kimia itu berlangsungnya dalam pelarut air. Air merupakan pelarut universal yang bisa melarutkan berbagai zat yang sekeras apapun di muka bumi ini. Jadi memang benar kata pepatah “Sekeras-kerasnya batu, jika tertimpa tetesan air lama-lama akan retak juga.” yang mengibaratkan manusia jika tak pernah putus asa maka rintangan yang sebesar apapun akan bisa ditaklukan *cie banget ga tuh. jadi ternyata pepatah itu bukan asal bikin jadi langsung dipake aja guys, ternyata yang bikinnya pinter kimia juga haha. nah, intinya air itu komponen terpenting dalam kehidupan. permukaan bumi aja hampir 2/3nya di lapisi oleh air. Tubuh kita 80% merupakan air. makanya ga bisa dibayangkan kalo ga ada air kita bakal gimana. air itu kan salah satu zat kimia yang sebelumnya gue sebut sangat berperan dalam kelangsungan reaksi kimia. Memang tidak semua reaksi itu berlangsung dengan medium air tapi tetep doi yang lebih mendominasi. Reaksi yang terjadi macemnya banyak. Reaksi asam basa, redoks, dan masih banyak lagi.
Nah itu sedikit dari sekelumit zat-zat yang dipelajari di ilmu kimia. Sebetulnya masih banyak banget kalo mau dibahas satu per satu. Bahkan kalo dibikin buku juga kayanya ga akan cukup. Itulah salah satu kebesaran Allah Sang Maha Pencipta alam semesta yang dibaliknya tersimpan ilmu-Nya yang begitu luas yang bahkan seluruh tinta yang ada dimuka bumi pun jikalau dipakai untuk menuliskan ilmu-ilmu-Nya tidak akan cukup. Jadi kimia pun hanya sebagian kecil dari ilmu-ilmu yang Dia anugerahkan pada umat manusia untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam yang terjadi pada semesta juga menjadi ilmu dasar untuk mengembangkan teknologi yang lebih canggih demi keberlangsungan hidup manusia di era yang lebih modern.
Comments
Post a Comment