Antoine Laurent Lavoisier
Bagi Anda yang masih ingat dengan mapel kimia kelas X materi Hukum-hukum Dasar Kimia mungkin tidak asing dengan Hukum Lavoisier. Hukum yang juga dikenal sebagai hukum kekekalan massa ini tak akan pernah sampai pada kita tanpa kerja keras seorang ilmuan Perancis yang bernama Antoine-Laurent de Lavoisier.
Bunyi hukumnya sendiri tentu tercantum dalam buku-buku Kimia namun jarang yang mengenalkan siapa sebenarnya seseorang dibalik Hukum tersebut bahkan sama guru saya sendiri waktu masih di bangku sekolah. Berhubung saya (dulunya) males baca, jadi saya baru kepo tentang beliau (baca : Lavoisier) setelah dosen saya ngejelasin sekilas tentang perjuangannya untuk memperoleh kesimpulan bahwa "Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama". Dari situ, saya terkesan betapa jeniusnya Mr. Lavoisier ini. Menurut saya pribadi, sejarah tentang pencapaian seorang ilmuan dalam menemukan sesuatu itu perlu juga diketahui oleh kita terutama bagi siswa yang masih belajar di sekolah. Selain mengajarkan bagaimana proses seorang ilmuan memecahkan masalah secara saintifik, tapi lebih penting itu, dengan hal ini bisa memperlihatkan nilai-nilai yang dimiliki seorang ilmuan seperti kerja keras, tak mudah putus asa, selalu berusaha, konsisten dalam mengerjakan sesuatu. Maka dari itu saya bermaksud menceritakan perjalanan hidup dari Bapak Kimia Modern yang patut menjadi contoh ini. Let's check this out!
Antoine Lavoisier adalah seorang yang bangsawan Perancis yang luar biasa jenius. Ia adalah seorang ahli geologi, ahli botani, ahli biologi, dan seorang fisikawan. Ia telah menjelaskan sistem metrik, membuat bahasa kimia yang dapat digunakan secara internasional, memberikan nama hidrogen dan oksigen, memprediksi keberadaan silikon, menguraikan apa itu unsur, membuat garis besar tabel unsur periodik, menemukan bahwa hewan menghasilkan energi dari makanan, menentukan bahwa unsur terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda berdasarkan penemuan bahwa arang dan permata sama-sama mengandung karbon murni, mempublikasikan buku teks kimia pertama di dunia, dan juga yang paling dikenal adalah mencetuskan hukum kekekalan massa yang juga disebut sebagai Hukum Lavoisier.
Pada zaman Antoine Lavoisier (1743-1794), banyak ilmuan yang masih menganggap bahwa materi merupakan gabungan dari unsur udara, bumi, api, dan air (kaya di avatar the legend of aang gitu gan). Berkat pekerjaannya dalam mengubah pendapat lama itu, kini dia dikenal sebagai Bapak kimia modern. Seperti halnya ilmuan-ilmuan di abad ke-18, Lavoisier tidak hidup sebagai seorang kimiawan. Lavoisier dibesarkan dari keluarga yang kaya raya. Ia diwarisi kekayaan ibunya semenjak usianya yang ke-5. Sesuai dengan harapan ayahnya, Ia lulus sebagai sarjana hukum dan kemudian berkecimpung di dunia perkantoran administrasi perancis dan pelayanan urusan masyarakat. Pekerjaannya adalah mengumpulkan pajak untuk raja. Namun disamping itu, ia sangat menyukai sains dan senang melakukan eksperimen sains. Lavoisier menikah dengan seorang gadis dari keluarga yang kaya bernama Marie-Anne yang pada saat itu berusia 13 tahun yang kemudian selain sebagai istri, ia juga menjadi partnernya dalam mengerjakan setiap eksperimennya. Marry-Anne juga yang telah membantu Lavoisier menerjemahkan essay mengenai Plogiston (dan setelah ia membacanya, ia robek-robek essay tersebut).
Sebelum Lavoisier melakukan ekperimennya, orang-orang menganggap bahwa perubahan kimia mencakup unsur-unsur yang mengandung plogiston. Pada masa itu orang menganggap jika unsur phlogiston ini dibakar, maka unsur tersebut akan kehilangan phlogiston mereka, dan berubah menjadi suatu zat baru. Lavoisier kemudian menggunakan teori-teori dan penelitian mereka, menggabungkan dengan penelitian yang dilakukan di tempat lain, dan menambahkannya dengan percobaannya sendiri, sehingga kemudian ia memperoleh penjelasan mengenai proses 'pembakaran'. Dia meyakini bahwa hidrogen bukan udara yang mudah terbakar melainkan ia merupakan unsur. Lavoisier menamakannya udara yang mudah terbakar tersebut hidrogen karena ia dihasilkan dari air. Lavoisier bertekad bahwa oksigen adalah unsur yang sangat penting untuk pembakaran dan juga apa yang kemudian reaksinya dikenal sebagai oksidasi.
Kebiasaan Lavoisier dalam menimbang pereaksi dan produk reaksi secara hati-hati dalam percobaan membawanya menuju kesimpulan bahwa massa zat sebelum reaksi (reaktan) adalah sama dengan massa zat setelah reaksi (produk) yang kita kenal sebagai hukum kekekalan massa. Lavoisier menentukan bahwa jika semua partikel dalam gas dikumpulkan, seperti jika seseorang membakar sumbu di dalam botol tertutup, maka massa sebelum sumbu dibakar dan setelahnya adalah tetap sama. realisasi ini menjadi tampaknya jelas bagi kita sekarang sampai saat ini telah diterima oleh komunitas ilmiah umum, sejauh yang saya khawatir, adalah saat yang tepat di mana alkimia berakhir dan kimia mulai.
Banyak ilmuan yang mengagumi Lavoisier salah satunya Benjamin Franklin yang memeriksa percobaan Lavoisier ketika Ia masih di jaringan pendukung Prancis pada masa Revolusi Amerika. Percobaan Lavoisier juga diikuti oleh Thomas Jefferson. Pada tahun 1774, Kimiawan Inggris Joseph Priestley mendiskusikan suatu percobaan dengan Lavoisier. Priestley menjelaskan bahwa setelah pemanasan serbuk merkuri (yang kita kenal kini sebagai merkuri (II) oksida), terdapat sisa merkuri dari reaksi pemanasan serta ada gas yang dilepaskan. Ketika Ia menempatkan lilin di dalam gas tersebut, lilin menyala lebih pijar. Ia juga menemukan bahwa jika tikus di masukkan kedalam wadah tertutup yang berisi gas tersebut, maka tikus percobaan yang menghirup gas tersebut masih bisa hidup. Gas yang dimaksud Priestley adalah oksigen namun karena Ia masih meyakini teori Plogiston, is tidak menyadari bahwa gas tersebut merupakan suatu unsur. Lavoisier mengulangi percobaan Priestley dan kemudian sampai pada kesimpulan bahwa udara bukanlah zat tunggal, namun merupakan suatu campuran dari dua gas yang berbeda. Salah satunya adalah gas oksigen yang memicu reaksi pembakaran, dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk bernafas, dan juga dapat mengkorosi logam. Lavoisier memberi nama zat tersebut 'oksigen'.
Lavoisier bukan merupakan anggota aristokrasi (kaum bangsawan). Ia berada di kalangan profesional yang banyak petinggi-petinggi dari Revolusi Prancis muncul. Kendati tingkatannya dan penghormatan tinggi diberikan pada Lavoisier dalam dunia keilmuan, hubungannya dengan perusaan pengumpul pajak membuatnya menjadi sasaran kecurigaan. Selama teror masa pemerintahaan yang diikuti revolusi prancis. Lavoisier ditahan dan dihukum mati pada masa peradilan kurang dari sehari. Pada hari yang sama, kepalanya dipenggal dan tubuhnya dibuang ke dalam kuburan massal dari korban-korban politik yang tidak bersalah.
Sumber bacaan :
Chemistry Concept and Application by Glencoe
Wikipedia
Sumber bacaan :
Chemistry Concept and Application by Glencoe
Wikipedia
Comments
Post a Comment